
Ucard, Jakarta – Indonesia tidak lama lagi bakal memiliki sirkuit MotoGP di Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB). Nantinya, sirkuit Mandalika tersebut bakal dijadikan tempat gelaran MotoGP pada musim 2021.
Chief Strategic and Communication Officer Mandalika Grand Prix Association (MGPA), Happy Harinto selaku penyelenggara optimis balapan ‘kuda besi’ tersebut tetap terselenggara di Indonesia meskipun ada pandemi virus Corona (COVID-19). Dia pun enggan menanggapi orang-orang yang meragukan acara tersebut akan berjalan lancar.
Happy membeberkan sejumlah kecanggihan fasilitas yang dimiliki sirkuit MotoGP Mandalika, yang diklaim tidak kalah dengan sirkuit megah lainnya yang ada di luar negeri. Dia juga bicara soal tarif tiket dan manfaatnya untuk ekonomi Indonesia.
Saat ini progres pembangunan infrastrukturnya bagaimana?MotoGP Mandalika banyak diragukan, salah satunya sempat oleh orang terkaya Indonesia Dato Sri Tahir. Seberapa yakin ini bisa sukses dilaksanakan di 2021 dengan situasi Pandemi seperti ini?
Ragu, nggak yakin atau pesimis dari pendapat orang sah saja buat kami, silakan saja. Tapi kan kami yang bekerja di sini, kami yang tahu. Kami tetap optimis, kami nggak ragu, tetap jalan. Yang kita tahu kita harus men-deliver MotoGP ini 2021. Seberat apapun pekerjaan, sesulit apapun pekerjaan itu yang harus kita tuntaskan.
Progres pembangunan MotoGP Mandalika sendiri saat ini masuk dalam tahap layer atas, artinya sudah masuk bahwa groundwork sudah ke 87,5%, kemudian ada ground improvement itu sudah 97,31% nyaris sebentar lagi. Kemudian pengaspalan lapis sudah mencapai 23,7%. Kita juga punya tunnel yang sudah kita kerjakan, Desember itu sudah bisa selesai. Ada tunnel sisi utara panjangnya sekitar 65,5 meter, tunnel di bagian selatan itu juga sudah hampir selesai dengan panjang 119,4 meter dengan kedalaman itu 6 meter. Jadi pekerjaan-pekerjaan itu lah yang kita lakukan.
Sementara untuk pekerjaan yang lain ada yang namanya service road inner, service road outer ataupun track lain itu juga sudah kami siapkan. Artinya pekerjaan ini kita siapkan untuk mengejar homologasi dari FIM (Federasi Sepeda Motor Internasional). Ketika FIM berkunjung, kami kalau dari sisi desain sirkuit sudah ter homologasi. Kemudian sekarang masuk sirkuit homologasi, artinya setelah desain disetujui, kemudian masuk pembangunan homologasi mudah-mudahan semuanya bisa berjalan lancar. InsyaAllah semuanya bisa berjalan lancar karena sampai saat ini pun kita juga mengerjakannya siang-malam.
Desain sirkuit sudah ter homologasi. Sirkuit homologasi itu berbeda lagi, di dalam sirkuit homologasi itu, homologasi saya jelaskan ya yang kemarin ramai itu, homologasi macam-macam. Jadi grade-nya di dalam sirkuit itu kita punya grade macam-macam, FIM itu punya sirkuit grade A, grade B, grade C, grade D, sampai F. Sirkuit kita, sirkuitnya Indonesia yang ada di pulau Lombok Mandalika ini masuk di dalam grade A. Jadi di dalam sebuah sirkuit baru kita butuh di homologasi, jadi di homologasi itu macam-macam.
Ketika nanti FIM datang yang di cek itu misalnya run-off areanya seperti apa, paddock-nya seperti apa, gravel-nya seperti apa, medical center-nya seperti apa. Di dalam medical center pun macam-macam itu ada software dan hardware. Software juga macam-macam bagaimana dokternya, bagaimana paramedis-nya. Di hardware juga berbeda lagi, hardware itu ada komponen-komponen yang harus kami sediakan mengikuti standarnya FIM. Bagaimana marshal-nya, jumlahnya berapa, di mana posisi akan ditempatkan. Jadi yang namanya homologasi seperti itu, banyak hal yang harus kami siapkan dan kami siap.
Artinya homologasi bukan berarti MotoGP di Mandalika itu cadangan?
Kalau di pengumuman FIM maupun Dorna itu di situ ada subject to homologation. Sekarang lihat deh di atasnya (Mandalika) sirkuit-sirkuit di Finlandia itu juga sudah masuk di atas tapi masih subject to homologation kan. Kemudian ada sirkuit yang namanya sirkuit Algarve itu pun subject to homologation. Begitu pula sirkuit yang ada di Rusia itu subject to homologation. Kayak misalnya besok di seri terakhir nih di musim 2020 itu kan adanya di Portugal, itu pun yang sudah dipakai pun masih ter homologasi. Jadi homologasi itu sesuatu yang wajar.
Di Algarve International Sircuit pun seperti itu. Di 2020 pun untuk 2021 masih subject to homologation, jadi bukan berarti cadangan. Tolong dipisahkan, di situ kan ada reserve date, jangan cuma reserve-nya saja yang dipakai, date-nya juga dipakai dong. Ada yang namanya reserve date, ada yang namanya reserve venue, ada yang namanya plotting date itu hal yang wajar di dalam bahasannya Dorna. Jadi kami Indonesia ini bersyukur sekali bahwa kami diberi keleluasaan dari Dorna apakah kami men-deliver ini setelah homologasi selesai, berarti artinya kami subjet to homologationnya itu running, sudah oke tinggal kami menentukan sendiri nantinya mau di tanggal berapa, di bulan Oktober atau di November.
Indonesia katanya diberi keleluasaan waktu, kapan tanggal yang dipilih untuk ajang MotoGP 2021?
Ya belum tahu kan kita belum putuskan kapan tanggalnya. (Diputuskan) setelah homologasi, pokoknya semua setelah homologasi baru kita bicara. Yang tadi saya bilang bahwa homologasi itu elemennya banyak sekali. Aspalnya kualitasnya seperti apa, bahannya seperti apa, tentunya kan kita bangun ini pakai diskusi terus sama Dorna dan FIM, kita tek-tok terus sama mereka, kita komunikasi terus. Tentunya setelah homologasi baru kita bisa kasih tahu kapan tanggalnya. Mana yang paling enak buat kita setelah disetujui oleh Dorna, apakah kita pilih tanggal ini, Dorna setuju oke. Kalau Dorna nggak setuju berarti kita yang satunya, itu saja.
Kapan pembangunan infrastrukturnya selesai?
Kalau untuk tunnel kita sudah pastikan selesai Desember, dua tunnel besar tuh megastructure Desember besok sudah selesai, insyaAllah akhir Desember besok. Kemudian yang lain kami punya target namanya (PT) PP (Persero) Tbk itu perusahaan yang memang sudah besar dan kita percaya sama mereka untuk hal ini. Juni maksimal harus sudah selesai karena Juli harus kita lakukan testing, itu nanti akan dilakukan untuk sirkuit. Baru nanti kita tentukan lagi di Oktober atau di November kita bisa running untuk balapan musim 2021.
Apa kendala dalam pembangunan sirkuit MotoGP di Mandalika?
Kendala tentunya ada. Di masa pandemi kemarin kan kita sempat telat 1-2 bulan kemarin karena memang kita harus ngikutin protokol COVID dari pemerintah dan protokol COVID yang sudah ditentukan untuk membangun sirkuit itu seperti apa. Persiapan protokol itulah yang membuat terhambat, delivery material dari luar pulau terhambat dan sebagainya tapi itu hanya 1-2 bulan. Kendala-kendala lain saya pikir wajar kendala dalam masalah teknis.
Kalau nanti sudah jadi, fasilitas apa saja yang dimiliki Mandalika sebagai tuan rumah MotoGP 2021?
Yang namanya sirkuit di seluruh dunia ini banyak sekali sirkuit, puluhan sirkuit. Pasti tentunya di akhir kita membangun, kita belajar dari sirkuit-sirkuit yang lain yang ada di seluruh dunia. Mandalika ini sudah pasti belajar dari sirkuit-sirkuit eksisting yang sudah ada. Makanya sirkuit Mandalika ini termasuk dalam sirkuit yang canggih.
For example kita punya high capacity dream, bagaimana mengatur debit air ketika balapan itu saat hujan, jalurnya air itu bisa mengalir dengan baik. High capacity dream ini, drainase ini di bawahnya tuh ada kayak semacam tampungan besar, tapi masuknya air itu kecil. Itu salah satunya, kita belajar dan high capacity dream ini nggak semua sirkuit di dunia punya lho. Mandalika pastinya sudah belajar dari sirkuit-sirkuit lain, mana yang kurang dari sirkuit lain yang ada di luar negeri, di sini lah Mandalika bisa memperbaikinya.
Yang jelas kita belajar dari sirkuit yang pernah dibangun di luar sana, kemudian kita perbaiki di Mandalika. Itu keistimewaan Mandalika selain alamnya yang bagus, alamnya yang luar biasa dan tentunya itu menjadi obyek yang menarik karena tidak semua sirkuit di seluruh dunia ada di daerah pariwisata dan ini bisa menjadi contoh buat mengembangkan bagaimana sirkuit itu ada di dalam wilayah pariwisata. Bukan hanya penontonnya yang senang, tapi pembalapnya juga akan senang.
Seberapa manfaatnya buat ekonomi khususnya NTB yang jadi lokasi MotoGP tersebut?
Dilihat dari sisi ekonomi itu bagus sekali. Jadi motoGP itu minimal tim 1.300 orang mereka akan datang ke kita. For example di moto3 saja bawa sudah sekitar ada 33 (pembalap). MotoGP ada 24 pembalap, kaliin saja tuh kalau secara matematika. Setidaknya mereka satu minggu pada datang dulu, kalau masing-masing satu orang sudah spending masing-masing sebanyak US$ 100 saja dikali 1.300 orang, kira-kira MotoGP itu ada 1.300 orang yang akan datang. Spending mereka sehari US$ 100 dolar dikali 7 hari itu saja sudah berapa.
Itu belum berikut tiket pesawat, akomodasi hotel mereka, belum berikut jajannya mereka merchandise, belum yang lain-lain, bagaimana ini bisa men-generate income, itu yang kita lakukan karena motoGP ini didatangkan atas 3 aspek. Bahwa 3 aspek itu yang tidak boleh terlewatkan, pertama ini harus bisa jadi country branding yang baik buat Indonesia, country branding itu adalah hal yang tidak boleh terlewatkan. Yang kedua dari sisi tourism dan yang ketiga yang paling essential bagaimana bisa menciptakan multiplier effect, berguna bagi lingkungan sekitar, berguna bagi masyarakatnya maupun dari hal-hal yang lain. MotoGP ini ditonton lebih dari 1,4 miliar orang per sekali live. Bagaimana mata itu tertuju ke Indonesia sehingga efeknya promosi pariwisata, hingga orang-orang datang ke sini baik domestik maupun Internasional.
Berapa Daya tampung sirkuit Mandalika?
Kita masih plan, kita punya yang namanya daya tampung antara 50.000 itu untuk yang grand stand yang di dalam sirkuit. Kemudian di luar sirkuit yang ada nonton di daerah bukit-bukit itu yang banyak, bisa jadi 120 ribu kira-kira karena di kawasan khusus Mandalika ini dia dikelilingi bukit-bukit. Nggak dikelilingi semua sih tapi bagian kanan, bagian kiri, ada lagi bukit 360 derajat yang bisa menonton kanan dan kiri itu sekitar 120 ribu. Jadi dalam 3 hari bisa 180 ribu orang itu bisa datang Jumat, Sabtu dan Minggu.
Berapa harga tiketnya?
Tiket sampai sekarang belum kami umumkan. Tapi yang jelas kita membuat sebuah riset yang tidak akan memberatkan penonton terutama untuk penonton Indonesia. Kita akan survey harga, survey pasar, tapi bayangan kita sudah ada itu harga tiket. Tapi mohon maaf kami belum bisa sebutkan sekarang untuk penjualan tiket, nanti ada waktunya tersendiri kita sebutin.
Berarti untuk sekarang belum dijual?
Untuk sekarang belum bisa kan kita masih nggak tahu pengumumannya 2021 itu balapan dengan ada penonton atau tidak dengan penonton. Tapi kami di MGPA optimis bahwa pemerintah kan sudah akan mengadakan vaksin dan kami percaya pasti pemerintah juga akan memperhatikan hal-hal seperti itu, kesehatan masyarakatnya sepanjang vaksin itu ada. Setelah dirasa aman pasti Dorna pun boleh mengizinkan kami dengan adanya penonton setelah melihat survey bahwa COVID sudah menurun saya pikir bisa jadi (ada) penonton. Tapi kalau tidak harus ada penonton kami pun siap melakukannya.
Berarti sekarang belum tahu apakah MotoGP 2021 ada penonton atau tidak?
Iya kami masih menunggu kondisi, situasi yang ada seperti apa. Tapi kami yakin Indonesia untuk Desember ini kan vaksin menurut berita sudah mulai dijalankan. Mudah-mudahan memberikan hasil yang baik vaksin ini, harapan kami juga sangat besar sekali, mudah-mudahan tetap ada penonton, saya sih berharap tetap ada penonton.
Waktu beberapa bulan yang lalu kita telah melakukan sebuah aktivitas kita buat pre-booking ticket. Waktu itu pre-booking ticket itu maksud kami bukan menjual tiket, itu hanya mendaftarkan nama. Misalnya saya mendaftarkan nama kamu duluan, automatically nanti ketika ada tiket dijual kamu mendapatkan prioritas pertama untuk mendapatkan tiket, gunanya itu. Pre-booking ticket itu sudah biasa di luar negeri sana juga di mana-mana begitu. Pre-booking ticket bukan berarti dia langsung membayar, no. Mereka hanya memasukkan nama mereka, alamatnya, yang mereka butuhkan kira-kira berapa tiket, itu lah prioritas utama kita.
Optimisme itu timbul ketika ada pre-booking ticket kita buka 10.000, yang masuk itu 25.600 bayangin. Artinya antusiasmenya itu luar biasa dan boleh dibilang 70% itu dari Indonesia, sisanya baru dari negara-negara luar.
Kalau ada penonton dan datang langsung, apa saja fasilitas yang didapat?
Banyak. Kalau nonton itu kan nggak hanya nonton. Mandalika ini nonton sambil wisata. Banyak hal lah setiap orang tujuannya berbeda-beda. Ada yang cuma mau nonton saja, ada yang wisata sambil nonton, ada yang hanya nemenin suaminya, dia bisa pergi melihat tempat-tempat yang lainnya, atau dia membeli ke tempat-tempat suvenir, kuliner dan lainnya, banyak hal lah. Mandalika sendiri ini kan kawasan ekonomi khusus yang pengembangannya untuk wisata. Jadi tentunya akan banyak atraksi-atraksi di sana, akan banyak fasilitas-fasilitas di sana.
Jadi kita sebagai tuan rumah memang harus membuat hospitality management, artinya apa yang ada, nggak berlebihan juga kita tampilkan. Tahun pertama seperti ini, tahun kedua, tahun ketiga pasti akan naik terus fasilitasnya. Kita juga tidak berandai-andai semua hotel bintang 5, bintang 4 dan sebagainya. Kita wajar saja, yang bintang 5 sudah jadi silakan, tapi yang jelas bahwa kebutuhan untuk akomodasi menurut hitungan kami sudah terpenuhi. Di situ ada hotel bintang 4, 3, 2, 1, bahkan ada homestay yang dimiliki masyarakat.
Itu yang bisa menggerakkan ekonomi. Kalau kurang masih ada Bali, tinggal nyebrang saja kira-kira seperti itu. Anda tahu perjalanan dari Bangkok ke (sirkuit) Buriram itu butuh waktu 6-7 jam, sementara kapasitas hotel di sana juga tidak bisa menampung semuanya. Penonton di Thailand itu besar sekali, hampir 200.000 lebih bahkan. Itu juga kapasitasnya nggak bisa menampung semua di Buriram, tapi orang kalau sudah suka MotoGP kemana juga dikejar.
Wisata apa saja yang disediakan untuk mendukung jalannya MotoGP 2021?
Di sana juga banyak ada rinjani, ada macam-macam. Lombok itu sangat luar biasa sekali kalau bisa dibilang gunung, sawah, hutan dan lautan itu ada di sana semua. Banyak yang bisa dieksplor. Anda tahu Indonesia itu indah, bisa dieksplor itu semua keindahan yang ada di Lombok.
(aj) sumber.